Baden-Powell Menjadi Tentara
BP tidak diterima masuk ke perguruan tinggi di Oxford untuk
mengikuti jejak ayah dan saudara-saudaranya. Namun saat mendaftar menjadi calon
perwira ia diterima dan masuk ke The Sandhurst Royal Military College. Karena
merupakan calon yang lulus mendapat rangking, maka setelah tiga bulan ia
diangkat menjadi perwira berpangkat sub-lieutenant dan diberangkatkan ke India
bergabung dengan 13th Hussars suatu resimen kavaleri-pada 30 Oktober
1876 saat ia berumur 19 tahun.
Setelah dua tahun di India BP menderita diare kronik dan
terpaksa mendapat cuti sakit dan kembali ke Inggris. Setelah sembuh BP
ditugaskan ke Afganistam di mana ia dioreasi untuk mengeluarkan peluru yang
bersarang di kakinya oleh karena kesalahan sendiri. Tak Lama kemudian 13th
Hussars suatu resimen kavaleri ditugaskan kembali ke India do kota Muttra. Di
sini pada umur 26 tahun BP mendapat promosi menjadi kapten.
Pada tahun 1884 resimennya ditugaskan ke Afrika Selatan. BP
mendapat tugas secret reconnaissance mission selama satu tahun. Dua tahun berturut-turut
ditugaskan sebagai intelejen di Rusia, Jerman, Belgia, dan Perancis. Pada tahun
1888 BP ditarik dan bergabung dengan Jendral Smyth yang masih pamannya dari
pihak ibu, di Afrika selatan. Sehubungan perwira yang ditugaskan dari Inggris
untuk memimpin pasukan tidak datang maka BP ditugaskan mengganti walaupun
sebenarnya pangkatnya belum memenuhi persyaratan. Tugas yang diterimanya adalah
menangkap Dinizulu seorang kepala suku bangsa zulu dan membebaskan Mr.
Pretorius yang ditawannya. Setelah pertempuran sengit selama tiga minggu
pembebasan Mr. Pretorius sukses tetapi penangkapan Dinizulu tidak berhasil.
Pada Akhirnya Dinizulu menyerah juga dan diasingkan ke St.
Helena. Antara BP dan Dinizulu saling menghormati. Dari Dinizulu BP mendapat
kenangan berupa kalung manik-manik kayu. BP sangat mengagumi suku bangsa Zulu
yang pemberani, dan sikap suku ini mengilhami BP untuk diajarkan kepada
pandu-pandunya kelak. Ingonyama adalah lagu suku bangsa zulu yang memberikan
kesan mendalam pada BP. Prajurit Zulu memberi Julukan BP, M’hlalapanzi atau
Himlalapanzi yang artinya “orang yang menembak sambil berbaring”, juga sebagai
kantakye yang artinya orang yang bertopo lebar dan juga Impesa yang berarti serigala
(seharusnya haina, karena orang suku zulu tidak mengenal serigala) yang tidak
pernah tidur. Pada umur 32 tahun BP mendapat promosi lagi sebagai mayor.
Jendral smyth diangkat menjadi gubernur malta dan BP ditarik
sebagai ajudan (aide-de-camp) dan sekretaris militer. Di sini BP dikenal
sebagai intertainer ulung dan mendirikan leisure centre yang oleh atasannya
tidak disukai oleh karena tempatnya di
valetta yaitu suatu daerah lampu merah. Para serdadu dan matroos (kelasi)
sangat menyenangi tempay ini dan menyebutnya klun the Poultice. BP ditugaskan
di dinas Intelejen di daerah Mediterranea, oleh karena harus sering berpergian
ke Albania, Turki, Yunani, Tunisia, Bosnia-Herzegovina dan daerah sekitarnya.
BP sebenarnya menyenangi hidup menjadi tentara di lapangan bukan di kantor,
namun tugas mengirimnya ke Irlandia, Di sini BP merangkap menjadi Jurnalis di
Koran the Graphic.
Pada bulan November 1985 BP ditugaskan ke Gold Coast (Ghana)
menghadapi perlawanan suku bangsa Ashanti. BP mendapat pelajaran dari peribahasa
Suku Ashanti : “Softly, Softly, Cashee Monkey” yang artinya untuk mencapai
tujuan harus dilakukan dengan pendekatan lunak dan sabar. Tugas ini
diselesaikan dalam dua bulan. BP diangkat menjadi letnal Kolonel.
Pada 2 Mei 1896 BP berangkat menunaikan tugas ke Afrika Selatan
Kaapstadt menjadi kepala sataf dari jenderal Carrington dan menapatkan tugas
untuk menenangkan pergolakan di Matabeleland. Di sini BP mendapat pelajaran
tentang keadilan dan rasa kemanusiaan yang mendalam/ Pada suratnya yang
ditujukan kepada ibunya BP berkata bahwa ia melalui kehidupan yang sangat
membahagiakan, hanya ada maslah yang sangat menekan pikirannyam yaitu oleh
karena jabatannya ia harus menetapkan keputusan hukuman tembak mati seorang
pemimpin perusuh yang membunuh dan membakar korbannya. Terhukum ini bernama
Uwini. Setelah eksekusi dilakukan, BP diminta mempertanggungjawabkan
keputusannya di pengadilan militer. Walaupun dia bisa mempertanggungjawabkan
dan vonis hakim membebaskan BP dari tuduhan ketiakadilan, BP masih saka merasa
diikuti terus olah hasil keputusannya yang harus cepat diambilnya. Peristiwa
ini berpengaruh kepada sikap BP di kemudian hari yang lebih menyukai
perdamaiaan daripada peperangan. Di afrika selatan ini pada umur 39 tahun BP
dipromosikan menjadi kolonel dan ditugaskan ke Dublin. Pangkat BP terlalu
tinggi untuk memimpin garnizun yang seharusnya dipimpin oleh seorang berpangkat
letnal kolonel, karenanya BP dipindahkan ke India menjadi komandan the 5 th
Dragoons.
Pengepungan mafeking
Pada Mei 1899 BP kembali ke london, tetapi baru dua minggum
beliau ditugaskan lagi ke afrika selatan menjadi commander-in-chief tentara
British di perbatasan Rhodesia. Tugas ini menyebabkan BP dikenal sebagai
pahlawan untuk Inggris. Selama 217 hari BP memimpin penduduk kota Mafeking yang
dikepung dan dibombardir sejak 11 oktober 1899 sampai 17 Mei 1990 oleh bangsa
Boer, yaitu keturunan Belanda yang ada di Afrika Selatan. Sebanyak kurang lebih
20.000 bom ditembakkan mungsuh dan meledak di Mafeking selama pengepungan kota,
yang berarti kira-kira seratus bom meledak setiap harinya. BP berhasil membuat
tenang para penduduk, merea masih bisa bermain polo, bridge, biliard, menikmati
teater selama perngepungam. Di dalam kota mafeking ada kira-kira 1800 orang
kulit putih dan 7.500 orang penduduk asli. Pihal Inggris mempunyai 1213 anggota
pasukan sedangkan dari pihak bangsa Boer ada 9000 an di pimpin oleh Jendral
Cronje. Sebetulnya bisa saka tentara Bore menyerbu Mafeking tetapi jendral
Cronje berfikiran BP sulit di taklukkan. BP mengelabui musuh dengan seolah olah
memagari kota dengan ranjau yang sebenarnya ranjau palsu (Dummy Mines) dan seolah
melenkapi pasukaannya dengan Searchlight (Zoeklicht) melingkari kota.
Searchlight yang dibuat BP dari lampu dengan reflektor kaleng biskuit bekar
dinyalakan dan dimatikan berselang seling serta digerak-gerakkan sedingga sangkaan
mungsuh Searchlight nya banyak. Pasokan logistik pun masih bisa di terima dari
luar berkat kepandaian BP menerobos kepungan Musuh. Sampai dibebaskannya
Mafeking dari kepungan bangsa Boer, suasana dinilai sangat not bloody siege
walau pihak mafeking tewas 400 orang. Alhasil hal tersebut menjadikan BP
dinilai sukses dan dianggap sebagai pahlawan bangsa Inggris. BP menjadi Mayor
Jenderal pada umur 43 tahun (pada saat itu tidak ada pangkat brigadir Jendral)
Pada Juni 1907 BP diangkat menjadi letnal Jendral pangkat
tertinggi di Kavaleri dan bertugas sebagai reserve. Tanggal 7 Mei 1910 BP
pensiun dari tentara dengan pangkat letnan Jendral.
Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus
buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek
Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub
kak Awang Wisnuaji Hub 085 226 887 668 ( hanya SMS atau WA, tidak menerima telp)
Buku
ini dapat sebagai referensi bagi anggota Pramuka yang ingin
meningkatkan ketrampilan kepramukaan. Tidak hanya peserta didik, pembina
ataupun pelatih pembina pun dapat mempelajarinya sebagai referensi,
Buku ini berisi mengenai semua hal mengenai keterampilan kepramukaan,
dari tali temali, penggunaan kompas dan perpetaan, menaksir,
bersemboyan, pertendaan, KIM, Permainan ketangkasan, sandi, upacara
dalam Gerakan Pramuka (Siaga, Penggalang), Api Unggun, PBB dan Memahami
Kepramukaan Penegak.
Tulisannya sederhana, jelas serta disertai dengan Gambar pendukung, sehingga mempermudah siapa pun yang ingin mempelajarinya.
Buku ini sering kali menjadi rujukan dalam berbagai Kegiatan di Kwarcab
Kota Semarang dan Kwarda Jateng. Tentunya buku ini sangat berharga untuk
dimiliki.
Harga Buku Rp 35.000,00 (Belum Termasuk Ongkos Kirim)
Datang Langsung saat berkunjung ke Perpustakaan Rp 30.000,00